Mau Buka Bisnis? Ini Dia 6 Hal yang Perlu Kamu Siapkan

Kemajuan teknologi masa kini membawa dampak perubahan yang cukup besar bagi kehidupan manusia terutama di bidang ekonomi. Beberapa tahun belakangan ini banyak orang yang berkeinginan untuk membangun bisnis sendiri. Baik yang sudah bekerja, maupun yang belum mendapatkan pekerjaan. Namun, membuka bisnis sendiri tentunya juga tidak mudah, banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dipikirkan secara matang.

Hal apa saja sih yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai bisnis?

  1. Cari keahlian yang Paling Anda Suka dan Kuasai.
    Kebanyakan orang sukses mengatakan, jika Anda ingin membangun sebuah bisnis. Ketahui dulu minat dan keahlian apa yang anda suka dan kuasai. Mengapa? Karena kemungkinan besar, hal ini akan membantu usaha Anda lebih berkembang. Karena hal tersebut merupakan potensi diri dan kelebihan yang Anda miliki. Selain itu, dengan mengetahui keahlian yang Anda suka dan kuasai, hal ini akan membantu Anda untuk lebih konsisten dan berkomitmen pada bisnis Anda.

  2. Buat Business Model Canvas (BMC).
    Business Model Canvas (BMC) yakni sebuah gambaran besar A3 untuk mengambarkan proses bisnis Anda. Mulai dari menentukan segmen pasar, kelebihan bisnis Anda, strategi promosi, struktur finansial, sumber daya utama yang digunakan, mitra bisnis, hingga biaya apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas bisnis Anda.
    Beberapa hal tersebut perlu didesain terlebih dahulu sebelum Anda memulai membuka bisnis. Berikut beberapa poin yang perlu Anda buat dalam BMC :

    • Customer Segment
      Tentukan target pasar Anda, yaitu siapa yang akan membeli produk Anda nantinya? Biasanya, target pasar berisi tentang profil orang-orang yang memiliki masalah. Yang mana, permasalahan tersebut akan diselesaikan oleh bisnis Anda.

    • Value Proposition​
      Apa keunggulan dari produk yang Anda miliki dibanding dengan produk kompetitor lain?. Sebelum Anda membuka bisnis, Anda perlu tahu dahulu keunggulan dan keunikan dari produk Anda. Biasanya value proposition berisi tentang solusi atau inovasi yang Anda tawarkan yang mana, solusi atau inovasi tersebut menjadi keunggulan utama dari produk Anda.

    • Channel
      Channel di sini adalah, media yang Anda gunakan untuk memberikan solusi yang Anda tawarkan kepada konsumen. Channel, bisa juga disebut sebagai strategi promosi yang Anda gunakan agar konsumen mengetahui produk Anda. Media ini bisa berupa online advertisement, website, sales person, digital marketing, dan lain sebagainya.

    • Customer Relationships​
      Customer Relationships, yakni tentang bagaimana Anda bisa selalu terkoneksi dengan pelanggan. Jika channel bisa menjangkau lebih banyak orang yang belum tahu tentang produk bisnis Anda, maka customer relationships adalah kebalikannya, yakni menjangkau beberapa pelanggan yang sudah mengetahui produk bisnis Anda.
      Untuk mempertahankan hubungan kerja sama dengan pelanggan inilah, diperlukan upaya menjalin hubungan baik dengan pelanggan Anda. Bentuknya pun bermacam-macam, bisa dengan layanan after sales, newsletter,dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Anda tidak sekedar menjual produk, namun juga peduli dengan permasalahan mereka.

    • Revenue Streams​​​​​​
      Reveneu Streams yakni tentang bagaimana cara bisnis Anda mampu menghasilkan uang? Produk/jasa apa saja yang Anda jual dan dapat memberikan pemasukan pada bisnis Anda?. Hal ini nantinya akan berhubungan dengan cost and revenue.

    • Key Activities​
      Key activities yakni berisi tentang kegiatan bisnis yang Anda lakukan untuk menciptakan value proposition. Di dalam key activities  juga dapat Anda isi dengan, strategi bisnis yang dilakukan untuk mencapai target.

    • Key Resources​
      Apa sumber daya utama yang harus Anda miliki untuk menjalankan bisnis Anda? Sumber Daya di sini bisa berupa bahan baku produk, sumber daya manusia, dan lain sebagainya.

    • Key Partnerships​
      Siapa yang dapat mengerjakan hal-hal kebutuhan perusahaan di luar key activities? Sebuah bisnis pastinya juga membutuhkan mitra untuk dapat menjalankan aktivitas bisnis. Dalam konteks ini, mitra bisnis bisa berupa supplier, vendor, dan lain sebagainya.

    • Cost Structures
      Pengeluaran apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan seluruh aktivitas bisnis?  Komponen biaya apa yang dibutuhkan pada setiap elemen key activities,key resources, dan channels?

  3. Tentukan dan Daftarkan Merek/Brand.
    Menentukan merek/brand tentunya sangat penting sebelum Anda membuka bisnis. Hal ini bertujuan agar produk Anda di kenal pasar. Orang tidak akan mengenal produk Anda, jika tidak memiliki merek.

    Ibarat kata, orang tidak akan kenal Anda jika tidak tahu nama Anda. Jika seseorang sudah mengenal Anda, maka orang tersebut dengan mudah akan percaya. Begitu juga dengan merek, orang akan membeli dan mempercayai produk Anda ketika mereka sudah mengenal produk Anda.

    Setelah menentukan merek maka, Anda perlu mendaftarkannya. Mengapa? karena merek juga berkaitan dengan keorisinilan sebuah produk.

    Anda bisa mendapatkan hak paten produk, dengan mendaftarkan merek Anda secara legal. Sehingga hal ini dapat menghindarkan Anda dari unsur plagiarisme. Saat ini untuk mendaftarkan merek tidak begitu mahal, Anda cukup menghubungi konsultan merek hak paten yang ada di kota Anda.

    Biaya untuk mendaftarkan merek sendiri berkisar 2,5-3 juta/merek, dan itu berlaku untuk 20 tahun. Jika sudah lebih dari 20 tahun, maka merek tersebut akan menjadi merek public/umum.

  4. Tentukan Partner Bisnis.
    Untuk membantu bisnis Anda agar dapat berkembang, tentu perlu adanya partner  bisnis yang tepat. Carilah partner bisnis yang mampu melengkapi kekurangan Anda. Karena hal ini akan membantu percepatan dalam melakukan aktivitas bisnis Anda.

    Sebelum menentukan partner  bisnis, Anda perlu tahu dulu kelebihan dan kekurangan Anda. Contohnya; Anda memiliki kelebihan di bidang IT dan Anda hendak membangun bisnis di bidang tersebut. Namun Anda memiliki kelemahan dalam bidang pemasaran dan memiliki relasi yang sedikit, sehingga Anda perlu mencari partner bisnis yang ahli di bidang pemasaran serta memiliki relasi yang cukup luas agar bisnis Anda mampu berjalan dan berkembang.

  5. Buat Perjanjian Kerjasama Secara Legal.
    Membuat perjanjian kerjasama secara legal sangatlah penting untuk memajukan bisnis Anda. Selain itu juga bertujuan untuk menghindari selisih paham antar rekan bisnis yang telah bekerjasama pada suatu hari nanti.
    Perjanjian kerjasama sendiri ada 2 macam, yaitu:

    • Perjanjian non badan usaha. Perjanjian ini dibuat hanya sebatas tahu sama tahu, tidak berlandasan hukum. Pada perjanjian non badan usaha, tidak terdapat pemisahan harta  kekayaan antara kekayaan badan usaha dengan kekayaan pemilik.

    • Perjanjian badan usaha. Perjanjian badan usaha biasanya berbentuk badan hukum dan terdapat pemisahan harta kekayaan antara kekayaan badan usaha dengan kekayaan pemilik.

      Dalam konteks ini ada 2 macam badan usaha, yaitu:

      • PT (Perseroan Terbatas)
        Dalam Perseroan Terbatas, besaran modal dasar/awal PT ditentukan berdasarkan kesepakatan para pemilik saham. Modal dasar tersebut harus ditempatkan dan disetor penuh paling sedikit 25% dengan bukti penyetoran yang sah kepada negara. Bilamana terjadi ekspansi perusahaan yang melibatkan perusahaan tersebut berhutang di bank, lalu hutang tersebut gagal bayar/tidak bisa terlunasi, maka yang akan dipailitkan hanya badan usahanya saja. Sedangkan para pemegang saham hanya bertanggung jawab sebatas besarnya harga saham yang dimilikinya.

      • Persekutuan Komanditer (CV)
        Jika di dalam Perseroan Terbatas (PT) ada saham, maka pada Persekutuan Komanditer (CV) tidak ada saham. Di dalam CV hanya ada direktur dan komisaris. Biaya kepengurusan CV sendiri rentang 1-3 juta, sedangkan PT berkisar antara 6-10 juta. Kepengurusan CV tidak serumit PT, dan biaya administrasi yang dikeluarkan CV-pun tidak sebesar PT.

        Namun jika CV melakukan ekpansi perusahaan yang melibatkan CV tersebut berhutang kepada Bank dan gagal bayar/ tidak bisa melunasinya, maka yang dipailitkan tidak hanya badan usahanya saja, tapi juga harta pribadi dari pemilik CV tersebut. Selama aset pribadi tesebut mencukupi untuk melunasi hutang bank, maka badan usaha tersebut tidak dikatakan bangkrut.

  6. Tes Pasar dan Sempurnakan Produk.
    Sebelum memulai bisnis, Anda perlu melakukan tes pasar atau uji coba produk terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang nantinya Anda jual akan laku di pasaran dan diminati banyak orang? Hal ini dapat terjawab jika Anda sudah melakukan tes pasar.

    Setelah melakukan tes pasar dan sebelum meluncurkan produk bisnis, Anda juga perlu menyempurnakan produk dengan membuatnya semenarik mungkin. Mulai dari kualitas, desain produk, fitur dan keunggulan, hingga harga produk.

    Jika produk Anda memenuhi kebutuhan pasar dengan kualitas yang baik, maka juga akan mendapatkan respon yang baik dari pasar. Begitu juga sebaliknya, produk Anda akan mendapat respon buruk apabila pasar menganggap kualitas produk Anda buruk, dan harga tidak sesuai dengan kualitas yang diberikan.

    Bagaimana? Apakah sudah siap untuk memulai bisnis Anda?  Jika sudah, ingat poin terakhir yang tidak kalah penting yaitu mulai dan kerja keraslah!